Apa itu Tahun Dal?
Dalam perhitungan kalender Jawa, Tahun Dal muncul tiap 8 tahun sekali.
Dal dianggap sebagai tahun perubahan: pemerintahan bisa bergeser, rakyat diuji, dan alam memberi pertanda.
Bukan tahun sial, tapi tahun “pendidikan batin”—untuk mengingatkan manusia agar rendah hati, waspada, dan tidak berlebihan.
---
Kapan Tahun Dal Terjadi?
Dimulai: 27/28 Juni 2025 (1 Sura 1959 Jawa).
Berakhir: 30 Juni 2026 (sebelum 1 Sura 1960 Jawa).
➡ Jadi, Agustus 2025 sampai Juni 2026 masih dalam Tahun Dal.
---
Apa yang Biasanya Terjadi di Tahun Dal?
1. Perubahan pemerintahan: pergeseran kursi, kebijakan berbalik, atau pembersihan aturan.
2. Rakyat diuji: bisa dengan ekonomi sulit, harga naik, atau kerja berat; tapi justru memunculkan kekuatan baru—lebih hemat, rukun, dan gotong royong.
3. Tanda alam: cuaca tak menentu, bencana, atau perubahan iklim sebagai tanda bumi sedang membersihkan diri.
4. Ujian batin: orang sombong diperingatkan, orang sabar diberi bukti, orang keras hati diuji agar sadar.
---
Hal yang Perlu Dijaga (Pantangan Dal)
-Jangan sombong atau pamer kekuasaan.
-Jangan boros—hindari pesta besar yang tak perlu, lebih baik sedekah.
-Jangan ceroboh mengambil urusan besar tanpa hitung matang (misalnya bangun rumah besar di bulan Sura).
-Jangan abai pada tanda alam.
-Perbanyak tirakat: doa, puasa, semedi, amal baik.
---
Laku (Tirakat) Baik di Tahun Dal
Slametan sederhana: bubur merah-putih, doa, air bening.
Minta maaf pada orang tua, keluarga, tetangga.
Sedekah & peduli lingkungan: bantu sesama, tanam pohon, rawat sumber air.
Puasa & semedi: sebulan sekali, atau puasa digital (kurangi gadget).
Bulan Sura: isi dengan belajar sejarah keluarga, membaca pitutur, bukan pesta.






0 comments:
Posting Komentar